Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh pengasuh Ponpes Rima Al-Amin Kajen KH. Ulil Albab Mubibbi, Seorang pemuda yang sejati adalah seorang pemuda yang bengga menjadi diri sendiri, bukan mengandalkan bahwasanya bapakku adalah si fulan, mbah ku adalah si fulan, aku anak si fulan atau aku keturunan si fulan. Pemuda sejati berani mengatakan inilah aku dengan segala kekurangan dan kelebihan sebagaimana dawuh Imam Syafi’i :

‏ليس الفتى من يقول كان أبي
“𝗟𝗮𝗶𝘀𝗮𝗹 𝗳𝗮𝘁𝗮 𝗺𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗾𝘂𝗹𝘂 𝗸𝗮𝗻𝗮 𝗮𝗯𝗶𝘆”

Seorang pemuda yang hebat tidak mengatakan bapakku, moyangku tetapi seorang pemuda yang hebat mengatakan : ها أنا ذ “𝗛𝗮 𝗮𝗻𝗮 𝗱𝘇𝗮”

Ini adalah aku !

Dapat disimpulkan bahwasanya seorang pemuda yang hebat adalah pemuda yang berani dan bangga menjadi diri sendiri dengan tidak mengandalkan garis keturunan yang ia miliki.

Selain itu pengasuh Ponpes Rima Al-Amin Kajen menyampaikan kepada para santri pentingnya melakukan kebiasan yang baik sejak dini, seperti sentiasa beribadah dan melakukan amal sholeh dan juga belajar dengan tekun, karna pada usia emas inilah kesempatan terbuka lebar bagi mereka untuk mewujudkan cita cita.

“Kita harus manjadi pembuat sekenario, menjadi sutradara dan menjadi aktor dari kehidupan kita sendiri. Jikalau kita ingin menjadi orang sukses di dunia maupun di akhirat, kita harus membuat skenario yang sesuai dengan tujuan kita, kemudian kita yang menjadi sutradara agar senantiasa mengarahkan peran kita sesuai dengan skenario, dan juga kita yang menjadi aktornya, aktor dari skenario yang telah kita buat untuk mewujudkan tujuan didalam hidup kita yaitu sukses didunia maupun akhirat.”

Dari hal tersebut KH. Ulil Albab Mubibbi memberikan suatu gagasan ide pokok kepada para santri dengan meng-implementasikan kehidupan seperti layaknya sebuah pembuatan film yang dimana pembuatan film tidak lepas dari tiga unsur tersebut yaitu Skenario, Sutradara dan juga Aktor.

Pesan tersirat yang ingin disampaikan oleh pengasuh adalah, bahwasanya kehidupan ini kita yang mengatur berhasil atau tidaknya, sukses atau tidaknya dan ridho atau tidaknya allah kepada kita. Beliau memakai perumpamaan seperti halnya pembuatan film agar santri lebih mudah untuk memahami peran mereka masing masing dalam proses untuk mewujudkan cita cita.

Semoga anak anak kita yang sedang mondok senantiasa diberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran dalam menuntut ilmu dan menjadikan mereka semua generasi penerus bangsa yang berguna bagi masyarakat, bangsa, negara dan juga agama aamiin ya robbal alamin

 

Redaksi

Kajen, 𝟮𝟰 𝗝𝘂𝗹𝗶 𝟮𝟬𝟮𝟯

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *